Senin, 18 Februari 2013

METODE PRAKTIS PENGUKURAN ARAH KIBLAT

Pengukuran dan penetapan arah kiblat merupakan pekerjaan yang sulit-sulit gampang. Sulit karena kadang kita mendapatkan keraguan dalam menetapkannya walaupun kita mempergunakan metode yang sudah diakui maupun sudah sering kita praktekkan. Belum lagi kalau peralatan yang kita siapkan sangat terbatas, maka hasil yang akan kita peroleh tidak terlalu memuaskan baik bagi diri kita sendiri maupun pihak yang meminta bantuan kita untuk melakukan pengukuran arah kiblat tersebut.
Sering kali kita mengandalkan kompas yang sudah kita persiapkan, akan tetapi kompas pun tidak memberikan hasil yang memuaskan. Kalu kita membawa 3 kompas, maka kita akan mendapatkan 3 azimut yang berbeda. Belum lagi pengaruh magnet yang ada disekitar kita yang mempengaruhi bidikan serta variasi magnet yang harus kita ketahui pada daerah tertentu.
Cara sederhana yang bisa kita pergunakan adalah dengan mengetahui azimut matahari pada saat pengukuran. Azimut matahari ini dapat kita ketahui dengan berbagai cara, diantaranya adalah ketika posisi matahari persis atau paling mendekati linta ka’bah yaitu 2 kali setahun ketika matahari bergerak ke utara maupun ketika matahari dari utara menuju selatan yang biasanya dikenal dengan nama “Rusdul Kiblah”.cara lain yaitu ketika antara posisi lokasi pengukuran segaris dengan posisi matahari dan ka’bah yang bisa kita hitung setiap hari pada jam tertentu. Cara terakhir yang bisa dipraktekkan adalah dengan mengetahui azimut matahari yang setiap saat bisa dihitung dengan syarat sinar matahari pada saat itu dapat kita deteksi dengan mengacu pada bayangannya dari sebuah tongkat yang kita dirikan.
Seiring dengan perkembangan teknologi, metode ketiga ini sudah banyak dipraktekkan dan dirasa sangat mudah. Dengan bantuan personal computer (PC) kita dapat mempergunakan program stellarium untuk mendapatkan data matahari secara real time, hanya saja dengan PC kita harus menyetel waktu secara manual dan menetapkan lokasi secara manual juga yang mau tidak mau harus mencari data bantuan baik dengan Global Posisioning System atau dengan bantuan Google Map.
Dengan  smart phone seperti androit, pengukuran dan penatapan arah kiblat semakin mudah, karena dalam dalam perangkat tersebut sudah tertanam berbagai peralatan untuk mendukung aktifitas mobile kita, diantaranya yaitu sim card yang memudahkan untuk akses langsung ke internet atau provider dan juga GPS yang dapat menangkap sinyal satelit. Langkah yang harus ditempuh adalah menanamkan (install) aplikasi pendukung seperti waktu sholat yang dapat menampilkan azimut ka’bah dan SkEye yang setara dengan stellarium pada PC.
Sebelum pengukuran dimulai, hendaknya kita mempersiapkan sarana pendukung sederhana yaitu :
  1. Lahan datar
  2. Tiang sederhana untuk menggantung benang
  3. Garis busur.
Langkah – langkah yang ditempuh adalah sebagai barikut :
  1. Pada lahan datar, kita tempatkan tiang serta menggantungkan tali yang ditambah sedikit pemberat.
  2. Aktifkan program SkEye pada androit, kemudian carilah data matahari pada saat tersebut. Jangan lupa aktifkan koneksi data serta GPS dalam androit agar diperoleh data pada saat tersebut baik waktu serta lintang dan bujur lokasi.
  3. Tunggu sampai benang yang digantung tersebut membentuk bayang-bayang. Tandai bayang-bayang tersebut.
  4. Lihatlah dan catat data azimut matahari pada saat garis bayangan benang terbentuk.
  5. Letakkan busur diatas garis tersebut dan sesuaikan dengan waktu pengukuran. Pengukuran yang dilakukan sebelum matahari berada pada titik zenit berarti matahari berada di timur dan setengah lingkaran busur dihadapkan ke timur. Pengukuran yang dilakukan setelah matahari berada pada titik zenit berarti matahari berada di sebelah barat dan setengah lingkaran busur dihadapkan kearah barat. Buatlah garis utara - selatan berdasarkan data tersebut.
  6. Letakkan kembali busur sesuai dengan garis utara – selatan tersebut sesuai dengan arah kiblat lokasi pengukuran. Untuk Indonesia arah kiblat ke barat.
  7. Aktifkan aplikasi waktu sholat dan carilah azimut ka’bah dari lokasi pengukuran tersebut.
  8. Buatlah garis yang menghubungkan titik tengah busur dan azimut berdasarkan data azimut tersebut.
Dengan berakhirnya proses tersebut, maka anda sudah berhasil menentukan arah kiblat dari lokasi tersebut…. Selamat mencoba….

Anda adalah pengunjung ke :