Selasa, 03 Februari 2009

GERHANA MATAHARI CINCIN 2009


Tahun ini adalah tahun istimewa bagi ahli astronomi/falak Indonesia, karena di tahun ini kita bisa menyaksikan dua kali gerhana matahari, yaitu tanggal 26 Januari 2009 dan 22 Juli 2009.
Yang pertama adalah Gerhana Cincin yang terjadi pada hari Senin Wage, 26 Januari 2009 M. bertepatan dengan 29 Muharrom 1430 H. Fonemena gerhana matahari ini tentu punya arti tersendiri bagi warga Tionghoa karena terjadi tepat pada tahun baru Imlek 2560 yakni tahun Kerbau
Gerhana ini meliputi wilayah Asia Tenggara, Australia, India Selatan, Madagaskar dan Afrika Selatan. Dari wilayah tersebut tidak semuanya mengalami gerhana cincin, gerhana cincin hanya bisa disaksikan dari sebagian wilayah Indonesia. Tepatnya dari kota Tanjungredep Kalimantan Timur memanjang ke barat agak serong ke selatan, menuju kota Ketapang Kalimantan Barat dan melintasi kota Bandar Lampung. Gerhana cincin juga bisa disaksikan dari ujung barat pulau Jawa tepatnya daerah Banten dan sekitarnya.
Diantara wilayah Indonesia yang paling banyak dilintasi gerhana cincin ini adalah Kalimantan sedangkan Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, Bali, sebagian besar pulau Jawa dan Sumatera hanya mengalami gerhana sebagian. Adapun Maluku Utara dan Irian tidak bisa menikmati fonemena ini secara utuh karena pada saat tengah gerhana matahari sudah tenggelam di ufuk barat. Berikut ini kronologi gerhana dilihat dari beberapa kota besar di Indonesia.
Adapun gerhana matahari yang kedua yaitu Gerhana Total yang terjadi pada hari Rabu Legi, tanggal 22 Juli 2009 M. bertepatan dengan tanggal 29 Rojab 1430 H.
Gerhana meliputi Laut Pasifik, Asia tenggara Jepang, China, Nepal dan India. Adapun wilayah Indonesia yang dilintasi gerhana ialah Irian Jaya, Malauku, Sulawesi bagian utara, Kalimantan bagian tengah dan utara serta Sumatera tengah dan utara. Secara umum gerhana berlangsung mulai pukul 07 WIB sampai 09 WIB. Sementara untuk pula Jawa, Bali, Lombok dan Nusa Tenggara tidak mengalami gerhana. Dari Indonesia gerhana matahari ini hanya bersifat parsial alias tidak total, kurang lebih 20%, sedangkan yang mengalami gerhana total hanyalah China, Banglades dan India.

Anda adalah pengunjung ke :